Selasa, 27 Oktober 2020

Diam





Diam,,,
Biarkan aku tenggelam
Menikmati sejuknya malam
Hatiku ini sedang kelam

Diam,,,
Aku ingin memendam
Semua rasa yang padam
Agar aku tak karam

Diam,,,
Aku ingin berpetualang
Tanpa ada orang-orang
Entah sampai kapan aku pulang

Diam,,,
Biarkan aku bungkam
Menikmati rasa yang masam
Walau wajah ini terlihat muram

Diam,,,
Biarkan air mata ini mengalir
Dibawa oleh angin semilir
Tak mampu lagi bibir ini mencibir

Diam,,,
Aku butuh diam!!!!
Biarkan mata ini terpejam
Menahan serangan yang tajam

Sekarang Diamlah,,,

Share:

Ketika Allah Memilih'mu' Untukku




Ketika Allah Memilih'mu' Untukku

Pada'mu' yang Allah pilihkan dalam hidupku,
Ingin ku beri tahu pada'mu',
Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia,
Orang tua yang begitu sempurna,
Dengan cinta yang begitu membuncah,
Aku dibesarkan dengan limpahan kasih yang tak terhingga,

Maka, pada'mu' ku katakan,
Saat Allah memilih'mu' dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, 'kau' pun sanggup melimpahkan cinta padaku,
Memperlakukanku dengan sayang yang begitu indah,

Pada'mu' yang Allah pilihkan untukku,
Ketahuilah, aku hanya lelaki biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah lelaki sempurna, seperti yang mungkin 'kau' harapkan,
Maka, ketika Dia memilih'mu' untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dengna keberadaan'mu'.
Dan aku tahu, 'kau'pun bukanlah wanita yang sempurna,
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan diri'mu',
Karena kelak kita akan satu,
Aib'mu' adalah aibku, dan indah'mu' adalah indahku,
'Kau' dan aku akan menjadi 'kita',

Pada'mu' yang Allah tetapkan sebagai permaisuriku,
Ingatlah, Aku adalah mahlukNya yang biasa,
Ada kalanya aku akan begitu membuat'mu' marah,
Maka, ketahuilah, Saat itu Dia menghendaki 'kau' menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah lelaki yang lemah pada kelembutan,
Namun cobalah 'kau' luruskanku jika aku salah,

Tapi jangan membiarkanku begitu saja,
karena akan selamanya aku salah,
Namun tatap mataku, tersenyumlah,
Tenangkan aku dengan genggaman tangan'mu',
Dan nasihati aku dengan bijak dan hikmah,
Niscaya, 'kau' akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuan'mu',
Maka ketika itu, 'kau' kembali memiliki hatiku,

Pada'mu' yang Allah tetapkan sebagai tempat hunianku,
Ketahuilah, ketika ijab atas nama'mu' telah ku lontarkan,
Maka dimataku 'kau' adalah yang terindah,
Kata2'mu' adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua mau'mu',
Maka kalau 'kau' berkenan ku meminta,
Jadilah hunian yang indah, yang kokoh,
Yang mampu membuatku dan anak-anak
kita nyaman dan aman di dalamnya,

Pada'mu' yang Allah pilih menjadi pendamping hidupku,
Dalam istana kecil kita hadir buah hati-buah hati kita,
Maka didiklah mereka menjadi generasi yang dirindukan syurga,
Yang di pundaknya akan diisi dengan amanah da'wah,
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad,
Yang darahnya mengalir darah syuhada,
Dan ku yakin dari tangan'mu' yang penuh berkah,
'kau' mampu membentuk mereka,
Dengan hati'mu' yang penuh cinta,
'kau' mampu merengkuh hati mereka,
Dan aku akan selalu jatuh cinta pada'mu',

Pada'mu' yang Allah pilih sebagai pendampingku,
Ku memohon pada'mu', Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi,
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya,
Karena bagiku 'kau' adalah kunci Surgaku,

Share:

Senin, 26 Oktober 2020

Apa Hebatnya Khabib, Kok Heboh?



Gara-gara Khabib pensiun atau gara-gara petarung ini beragama Islam sehingga dia menjadi begitu layak diperbincangkan? Gue udah baca beberapa tulisan yang ngebahas dia. Mulai dari yang ecek-ecek sampai yang mayan dikit.

Tapi, coba pikir. Apa yang dilakuin si Rusia bukan hal hebat? Biasa aja. Emang di sekitar lingkungan lo kagak ada orang muda yang bisa jadi imam? Emang engga ada muslim yang engga minum alkohol? Emang engga ada orang yang bininya pakai niqob?
Gue kenal bapak tukang becak, dia pernah cerita tentang orang mabok. Suatu ketika, dia lagi ngaso di pinggir toko agak malem. Arah mau pulang. Gara-gara nganter penumpang agak jauhan, dia kecapean. Ngasolah bentaran. Katanya, dia kagak sadar pas ndolosor, di sampingnya ada orang lagi mabok. Dia ditawarin segelas anggur merah, penghilang haus kata si tukang mabok. Dia jawab, "Sorry Bro, gue kagak minum gituan."
Cerita si Tukang Becak kagak jadi viral. Biasa aja. Gue yang nanggapin, biasa juga. Gue juga bakal ngelakuin hal yang sama.
Atau ada kawan gue yang dikit-dikit bilang, Bismillah. Setelahnya dia bakal ngucap, Alhamdulillah. Engga jadi viral juga. Biasa aja.
Teman gue yang bininya pakai niqob engga pernah share mukanya juga di media sosial. Gue nanggepinnya, biasa aja.
Kalau semua yang dilakuin Khabib itu juga biasa dilakukan muslim lainnya, lalu hebatnya di mana?
Hebatnya adalah karena dia terkenal. Seorang superstar. Seorang petarung kelas kakap yang kagak pernah kalah, sampai dia pensiun.
Hebatnya, dalam dunia yang sejatinya bisa dia nikmati dengan hura-hura kayak si McGregor, orang ini malah membawa nilai-nilai Islam. Kentel pula, kek kuah rendang. Dia membawanya dengan terbuka bukan tertutup, sehingga nilai-nilai Islam yang sejatinya sudah indah makin bersinar karena efek kebintangan Khabib.
Orang kagak bisa cuma respek sama Khabibnya doang tanpa melihat asal muasal dari mana kepribadian itu dibentuk.
Itu adalah dakwah yang efektif. Orang-orang mulai melihat bagaimana Islam membentuk sebuah kepribadian. Khabib bawain sikap rendah hati tapi tidak rendah diri, lembut tapi menyengat, berani tapi tidak sombong. Dia kayak lebah, seperti biasanya seorang muslim digambarkan.
Orang-orang seperti kawan-kawan gue, meski baik dan bisa juga memberikan efek pada lingkungan, tidak akan seluas apa yang dilakukan Khabib. Orang akan melihat lebih dalam dan engga cuma personal doang.
Dalam pelajaran sejarah yang biasanya bikin gue bosen di kelas, gue sempat denger kalau Islam dulu disebarkan di Nusantara dengan cara berdakwah pada pemimpin, sama raja. Dalam sejarah masuknya Islam di Aceh gitu kalau engga salah. Demak juga sama kalau kagak salah juga. Raden Wijaya itu pangeran muslim yang bikin kerajaan Islam. Kalau salah, ya maklumin, gue dengernya sambil kriyep-kriyep.
Kaitannya gini. Orang-orang yang memiliki pengaruh akan mampu membawa dampak yang berbeda meski melalui hal-hal kecil yang sebenarnya hal lumrah. Itu engga akan terjadi jika dibawakan oleh orang biasa. Orang yang jadi raja, orang yang jadi superstar kayak Khabib.
Gue yakin meski kagak pernah melakukan penelitian. Pasti banyak yang tertarik dengan Islam, lalu mempelajarinya karena sosok Khabib. Orang-orang akan berpikir lagi jika ingin mengatakan kalau agama ini agama tukang bom. Mereka bisa berkaca pada pribadi Khabib yang luar biasa itu.
Oleh karena itu, gue dan lo-lo semua kudu belajar dari ini. Kayaknya kagak apa-apa berupaya jadi orang terkenal, asal bisa jadi kayak Khabib. Engga sekedar terkenal doang. Engga cuman bikin tulisan heboh tapi yang kagak ada faedahnya.
Tapi kalau mau sekedar terkenal, kencingin aja sumur Zam-zam. [kbm]
Share:

Pembenci Juve : Serie B itu Aib!!

 


Kata Mereka Pembenci Juve : Serie B itu Aib!!

Melalui tulisan ini, saia ingin meng-counter pernyataan mereka itu...

"Bagi kami Juventini, Serie B sama sekali bukan aib atau alergi, Serie B adalah memorial kesetiaan kami terhadap Juventus, meski dalam kondisi terpuruk sekalipun.

Serie B adalah bukti loyatalitas yang nyata, bukan hanya kata-kata dan koar-koar semata, kami bangga sebab kami telah membuktikan bahwa kami masih ada, dan tak pernah meninggalkan tim kesayangan kami.

Saat di Serie B, saat tim kesayangan kami terpuruk di titik nadir, kami tahu bahwa di saat itulah tim (Juventus) paling membutuhkan dukungan tifosinya, dan untungnya, kami selalu ada untuk Juventus.

Semua tifosi memang gampang berteriak "Forza..!! blaa... blaa.. blaa.." di saat timnya berjaya, angkat trofi, atau saat meraih treble sekalipun, tapi itu bukanlah sesuatu yang hebat, sebab Coboy Junior dan bocah-bocah alay juga bisa berkoar-koar seperti itu!

Kehebatan seorang tifosi hanya bisa terlihat ketika tim kesayangannya terpuruk dan menjadi pecundang di setiap laga, sebab di situlah nilai kesetiaan benar-benar diuji...!!!

Dari sini saya tekankan, suka dan dukanya kami ketika di Serie B adalah bagian dari sejarah Juventus. Dan sungguh tidak ada perasaan gengsi bagi kami untuk mengakui Serie B! Sama sekali tidak!

Lantas saya ingin bertanya balik, jika para tifosi inter itu mengatakan Serie B itu aib/alergi, maka bisa kita bayangkan bila seandainya klub mereka (inter) benar-benar degradasi ke Seri B, kita pasti sudah tau apa yang akan mereka lakukan, yap.. mereka pasti lari, pindah jadi tifosi klub Top lainnya..

Karena Serie B itu aib/alergi, kata mereka... 

Share:

Minggu, 25 Oktober 2020

Teks Piagam Madinah



Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ini adalah piagam dari Muhammad, Rasulullah SAW, di kalangan mukminin dan muslimin (yang berasal) dari Quraisy dan Yatsrib (Madinah), dan yang mengikuti mereka, menggabungkan diri dan berjuang bersama mereka.

 

Pasal 1: Sesungguhnya mereka satu umat, lain dari (komunitas) manusia lain.

 

Pasal 2: Kaum Muhajirin (pendatang) dari Quraisy sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diat di antara mereka dan mereka membayar tebusan tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin.

 

Pasal 3: Banu ‘Awf, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.

 

Pasal 4: Banu Sa’idah, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin.

 

Pasal 5: Banu al-Hars, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin.

 

Pasal 6: Banu Jusyam, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin.

 

Pasal 7: Banu al-Najjar, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin.

 

Pasal 8: Banu ‘Amr Ibn ‘Awf, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin.

 

Pasal 9: Banu al-Nabit, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin.

 

Pasal 10: Banu al-’Aws, sesuai keadaan (kebiasaan) mereka, bahu-membahu membayar diat di antara mereka (seperti) semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan cara yang baik dan adil di antara mukminin.

 

Pasal 11: Sesungguhnya mukminin tidak boleh membiarkan orang yang berat menanggung utang di antara mereka, tetapi membantunya dengan baik dalam pembayaran tebusan atau diat.

 

Pasal 12: Seorang mukmin tidak dibolehkan membuat persekutuan dengan sekutu mukmin lainnya, tanpa persetujuan dari padanya.

 

Pasal 13: Orang-orang mukmin yang takwa harus menentang orang yang di antara mereka mencari atau menuntut sesuatu secara zalim, jahat, melakukan permusuhan atau kerusakan di kalangan mukminin. Kekuatan mereka bersatu dalam menentangnya, sekalipun ia anak dari salah seorang di antara mereka.

 

Pasal 14: Seorang mukmin tidak boleh membunuh orang beriman lainnya lantaran (membunuh) orang kafir. Tidak boleh pula orang mukmin membantu orang kafir untuk (membunuh) orang beriman.

 

Pasal 15: Jaminan Allah satu. Jaminan (perlindungan) diberikan oleh mereka yang dekat. Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak tergantung pada golongan lain.

 

Pasal 16: Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak atas pertolongan dan santunan, sepanjang (mukminin) tidak terzalimi dan ditentang (olehnya).

 

Pasal 17: Perdamaian mukminin adalah satu. Seorang mukmin tidak boleh membuat perdamaian tanpa ikut serta mukmin lainnya di dalam suatu peperangan di jalan Allah Allah, kecuali atas dasar kesamaan dan keadilan di antara mereka.

 

Pasal 18: Setiap pasukan yang berperang bersama kita harus bahu-membahu satu sama lain.

 

Pasal 19: Orang-orang mukmin itu membalas pembunuh mukmin lainnya dalam peperangan di jalan Allah. Orang-orang beriman dan bertakwa berada pada petunjuk yang terbaik dan lurus.

 

Pasal 20: Orang musyrik (Yatsrib) dilarang melindungi harta dan jiwa orang (musyrik) Quraisy, dan tidak boleh bercampur tangan melawan orang beriman.

 

Pasal 21: Barang siapa yang membunuh orang beriman dan cukup bukti atas perbuatannya, harus dihukum bunuh, kecuali wali si terbunuh rela (menerima diat). Segenap orang beriman harus bersatu dalam menghukumnya.

 

Pasal 22: Tidak dibenarkan bagi orang mukmin yang mengakui piagam ini, percaya pada Allah dan Hari Akhir, untuk membantu pembunuh dan memberi tempat kediaman kepadanya. Siapa yang memberi bantuan atau menyediakan tempat tinggal bagi pelanggar itu, akan mendapat kutukan dan kemurkaan Allah di hari kiamat, dan tidak diterima daripadanya penyesalan dan tebusan.

 

Pasal 23: Apabila kamu berselisih tentang sesuatu, penyelesaiannya menurut (ketentuan) Allah ‘azza wa jalla dan (keputusan) Muhammad SAW.

 

Pasal 24: Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan.

 

Pasal 25: Kaum Yahudi dari Bani ‘Awf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama mereka. Juga (kebebasan ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri mereka sendiri, kecuali bagi yang zalim dan jahat. Hal demikian akan merusak diri dan keluarganya.

 

Pasal 26: Kaum Yahudi Banu Najjar diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

 

Pasal 27: Kaum Yahudi Banu Hars diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

 

Pasal 28: Kaum Yahudi Banu Sa’idah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

 

Pasal 29: Kaum Yahudi Banu Jusyam diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

 

Pasal 30: Kaum Yahudi Banu al-’Aws diperlakukan sama seperti Yahudi Banu ‘Awf.

 

Pasal 31: Kaum Yahudi Banu Sa’labah diperlakukan sama seperti Yahudi Banu

‘Awf, kecuali orang zalim atau khianat. Hukumannya hanya menimpa diri dan

keluarganya.

 

Pasal 32: Suku Jafnah dari Sa’labah (diperlakukan) sama seperti mereka (Banu Sa’labah).

 

Pasal 33: Banu Syutaybah (diperlakukan) sama seperti Yahudi Banu ‘Awf. Sesungguhnya kebaikan (kesetiaan) itu lain dari kejahatan (khianat).

 

Pasal 34: Sekutu-sekutu Sa’labah (diperlakukan) sama seperti mereka (Banu Sa’labah).

 

Pasal 35: Kerabat Yahudi (di luar kota Madinah) sama seperti mereka (Yahudi).

 

Pasal 36: Tidak seorang pun dibenarkan (untuk perang), kecuali seizin Muhammad SAW. Ia tidak boleh dihalangi (menuntut pembalasan) luka (yang dibuat orang lain). Siapa berbuat jahat (membunuh), maka balasan kejahatan itu akan menimpa diri dan keluarganya, kecuali ia teraniaya. Sesungguhnya Allah sangat membenarkan (ketentuan) ini.

 

Pasal 37: Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya, dan bagi kaum muslimin ada kewajiban biaya. Mereka (Yahudi dan muslimin) bantu-membantu dalam menghadapi musuh Piagam ini. Mereka saling memberi saran dan nasihat. Memenuhi janji lawan dari khianat. Seseorang tidak menanggung hukuman akibat (kesalahan) sekutunya. Pembelaan diberikan kepada pihak yang teraniaya.

 

Pasal 38: Kamu Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan.

 

Pasal 39: Sesungguhnya Yatsrib itu tanahnya “haram” (suci) bagi warga Piagam ini.

 

Pasal 40: Orang yang mendapat jaminan (diperlakukan) seperti diri penjamin, sepanjang tidak bertindak merugikan dan tidak khianat.

 

Pasal 41: Tidak boleh jaminan diberikan, kecuali seizin ahlinya.

 

Pasal 42: Bila terjadi suatu peristiwa atau perselisihan di antara pendukung Piagam ini, yang dikhawatirkan menimbulkan bahaya, diserahkan penyelesaiannya menurut (ketentuan) Allah ‘azza wa jalla, dan (keputusan) Muhammad SAW. Sesungguhnya Allah paling memelihara dan memandang baik isi Piagam ini.

 

Pasal 43: Sungguh tidak ada perlindungan bagi Quraisy (Mekkah) dan juga bagi pendukung mereka.

 

Pasal 44: Mereka (pendukung Piagam) bahu-membahu dalam menghadapi penyerang

kota Yatsrib.

 

Pasal 45: Apabila mereka (pendukung piagam) diajak berdamai dan mereka (pihak lawan) memenuhi perdamaian serta melaksanakan perdamaian itu, maka perdamaian itu harus dipatuhi. Jika mereka diajak berdamai seperti itu, kaum mukminin wajib memenuhi ajakan dan melaksanakan perdamaian itu, kecuali terhadap orang yang menyerang agama. Setiap orang wajib melaksanakan (kewajiban) masing-masing sesuai tugasnya.

 

Pasal 46: Kaum yahudi al-’Aws, sekutu dan diri mereka memiliki hak dan kewajiban seperti kelompok lain pendukung Piagam ini, dengan perlakuan yang baik dan penuh dari semua pendukung Piagam ini. Sesungguhnya kebaikan (kesetiaan) itu berbeda dari kejahatan (pengkhianatan). Setiap orang bertanggungjawab atas perbuatannya. Sesungguhnya Allah paling membenarkan dan memandang baik isi Piagam ini.

 

Pasal 47: Sesungguhnya Piagam ini tidak membela orang zalim dan khianat. Orang yang keluar (bepergian) aman, dan orang berada di Madinah aman, kecuali orang yang zalim dan khianat. Allah adalah penjamin orang yang berbuat baik dan takwa. Dan Muhammad Rasulullah SAW.

Share:

Saat Malas




Salah satu hal yang paling membuatku sedih adalah kebodohanku.

Dan setiap kali menyadari kebodohanku, aku teringat akan dosa-dosa ku.

Dosa - dosa ini, telah menghalangiku dari Limpahan ilmu dari ٱللهِ,

Bukankah ilmu itu adalah cahaya.

Dan Cahaya ٱللهِ tidak akan diberikan pada para pelaku maksiat.

Astaghfirulllah... Astaghfirullaahaladziim... T_T

Atau kapankah diri ini bisa seperti an-Nawawi, yang bercerita:

Saat aku lelah menulis dan membaca. Di atas buku-buku kuletakkan kepala.

Dan saat pipiku menyentuh sampulnya, hatiku tersengat, kewajibanku masih banyak.

Bagaimana mungkin aku bisa beristirahat?

Yaa Rabbi, ampuni hamba-Mu yang lemah dan malas ini...



Share:

Who Am I (My Profile)


Gw hanya seorang muslim yang sangat biasa. Hanya kemauan untuk tetap menjadi baik dari waktu ke waktu, yang menjadi penyemangat melalui hidup.

Sesuailah dengan lagu ini,,,
Tak seperti bintang di langit. Tak seperti indah pelangi. Karena diriku bukanlah mereka. Ku apa adanya.
Wajahku kan memang begini. Sifatku jelas tak sempurna. Ku akui ku bukanlah mereka. Ku apa adanya.
Menjadi diriku dengan segala kekurangan. Menjadi diriku atas kelebihanku. Terimalah aku seperti apa adanya.
Aku hanya insan biasa. Yang tak mungkin sempurna.
Begitulah gw,,,
Kalau Kata orang sih gw itu : Kata Keluarga di rumah,,, gw itu susah diatur (He3x) Kata para ikhwan,,, gw itu orang yang semangat (ada maunya seh :P) Kata para akhwat,,, gw itu HHmmm (Mau tau ajee...!!!) Kata ikhwah DPRa,,, gw itu kader PKS yang gaul n suka brontak,,, Kata teman2x Cowok Kampus,,, gw itu termasuk anggota teroris..! (waduh nggak salah tuh? nanti AS+Israhell tersinggung nih coz gelarnya di rebut...?) Kata para cewek2x Kampus,,, gw itu romantis,,,tis,,,tis,,, (Romadhon makan gratis he3x) Kata Bapak/Ibu dosen,,, gw itu pendiam Kata sahabat2x... gw itu orang yang asyik (Hmmm pasti ada maunya) Kata Pak RT & RW (tumben akur neh),,, gw itu aktivis PKS (nggak lagi, Gw cuma bercanda,,, semua yang Gw tulis di atas itu bohong adanya.... (namanya juga kata-nya) *halah*) Yang jelas Gw itu sosok yang humanis, berjiwa fundamentalis dan anti sama paham sepilis (sekularis, pluralis & liberalis) apalagi sama kaum elbijiti, jijay abiez,,,, makanya Gw sebel bgt kalo liat cw berjilbab tapi pakaiannya junkies, norak abies,,,! emang sih agak terkesan idealis, tapi percaya deh Gw bukan orang yang oportunis.. yang menganggap amanah itu sebagai kesempatan ekonomis, kayak pejabat sekarang yang pragmatis,,, Gw lebih berjiwa sosialis, hatinya kadang suka melankolis,,, gak heran Gw suka lagu Haroqi-es,,, Yaa ampun hati Gw miris, Gw ternyata jayuz abiz..! :-P

Yah itulah sekilas mengenai diri gw,,, moga2 lu semua nggak merasa jijik untuk temenan dan mengenal Gw lebih dalam,,, hehehe,,,



Dibagikan kepada Publi

Share:

Fans Page PKS Pelalawan

Arsip Blog

Curhat